Cara menggunakan command SSH

Cara menggunakan command SSH

SSH (Secure Shell) adalah protokol yang sering digunakan untuk mengakses dan mengelola remote server dengan aman melalui command-line. Dengan menjalankan perintah tertentu, Anda bisa melakukan berbagai tugas manajemen server.

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan perintah SSH penting yang wajib diketahui agar Anda bisa mengelola server remote dengan lebih mudah, cepat, dan efisien.

Cara mengakses remote server

Sebelum mulai, pastikan Anda sudah memiliki akses ke remote server Anda. Kalau menggunakan paket VPS Hostinger, Anda bisa menemukan informasi login di tab Server pada hPanel. Sementara pada paket web hosting, temukan informasi Anda melalui DashboardTingkat lanjutSSH Access.

Sekarang, akses remote server Anda. Ada dua metode yang direkomendasikan untuk membuat koneksi SSH:

  • Menggunakan SSH client (PuTTY). Dengan metode ini, Anda perlu memasukkan alamat IP server serta nomor port pada kolom yang sesuai.
  • Menggunakan command prompt bawaan (Windows) atau shell terminal (Linux, macOS). Untuk metode ini, Anda perlu mengetikkan perintah. Ganti user dengan username Anda, lalu serverip dengan alamat IP dari server Anda:
ssh user@serverip

Setelah mengklik tombol Open pada PuTTY atau menekan Enter di terminal, sistem akan meminta Anda memasukkan password. Kalau baru pernah mencoba membuat koneksi ke server, Anda akan melihat pesan peringatan bahwa server tidak dikenali. Cukup tekan Yes untuk melanjutkan.

Anda pun akan tersambung ke server dan bisa mulai menjalankan berbagai perintah SSH.

💡 Tips berguna

Ingin mencari tahu lebih lanjut tentang SSH dan penggunaannya? Simak artikel kami tentang apa itu SSH dan cara menggunakan SSH.

Perintah dasar SSH yang wajib diketahui

Sekarang, kita akan mempelajari perintah-perintah SSH yang paling sering digunakan, lengkap dengan syntax serta opsi-opsi tambahannya. Berikut daftar perintah dasar SSH yang akan dibahas di artikel ini:

PerintahPenjelasan
lsMenampilkan isi direktori (daftar nama file).
cdBerpindah ke direktori lain.
mkdirMembuat folder (direktori) baru.
touchMembuat file baru.
rmMenghapus file.
catMenampilkan isi file.
pwdMenampilkan direktori saat ini (path lengkap ke lokasi Anda sekarang).
cpMenyalin file atau folder.
mvMemindahkan file atau folder.
grepMencari frasa tertentu dalam sebuah file atau baris.
findMencari file dan direktori.
vi/nanoEditor teks.
historyMenampilkan 50 perintah terakhir yang digunakan.
clearMembersihkan layar terminal.
tarMembuat dan mengekstrak file arsip terkompresi.
wgetMendownload file dari internet.
duMenampilkan ukuran file atau direktori.

1. Perintah ls

Perintah ls digunakan untuk menampilkan daftar semua file dan direktori. Setelah Anda mengetikkan ls, hasilnya akan terlihat seperti berikut:

Hasil perintah ls

Selain itu, ada beberapa opsi tambahan yang bisa digunakan bersama perintah ini:

  • -l → menampilkan detail file, seperti ukuran, tanggal dan waktu modifikasi, pemilik, serta hak akses.
  • -a → menampilkan file dan direktori tersembunyi.

2. Perintah cd

cd (Change Directory) adalah perintah yang digunakan untuk berpindah dari satu direktori ke direktori lain. Perintah ini cukup sederhana, Anda hanya perlu mengetikkan cd diikuti dengan nama direktori yang dituju:

cd [direktori]

Sebagai contoh, untuk membuka direktori home pada server, Anda bisa mengetikkan:

cd /home

Anda juga bisa menuliskan path lengkap menuju direktori tertentu, terutama kalau direktori tersebut memiliki beberapa tingkat. Misalnya:

cd /home/TestDirectory/AnotherDirectory

Sekarang Anda sudah berada di AnotherDirectory.

Untuk kembali satu tingkat ke atas, Anda bisa menggunakan tanda dua titik “..” setelah perintah cd:

cd ..

Kalau ingin kembali lebih jauh, cukup tambahkan dua titik lagi dan pisahkan dengan garis miring /:

cd ../..

Dengan perintah ini, Anda akan kembali ke direktori home.

3. Perintah mkdir

Perintah mkdir (Make Directory) digunakan untuk membuat direktori baru. Berikut syntaxnya:

mkdir [nama-folder]

Misalnya, Anda ingin membuat folder baru bernama “myfolder“. Perintah yang harus Anda jalankan adalah:

mkdir myfolder

4. Perintah touch

Perintah touch digunakan pada SSH untuk membuat file baru. Berikut syntaxnya:

touch [nama-file]

Sebagai contoh, kalau Anda ingin membuat file teks bernama “myfile.txt“, perintah yang perlu Anda ketikkan adalah:

touch myfile.txt

Ekstensi file bisa berupa apa saja, misalnya .txt, .log, atau bahkan tanpa ekstensi sama sekali.

5. Perintah rm

Perintah rm digunakan untuk menghapus file atau direktori tertentu. Untuk menghapus sebuah file, ketikkan:

rm [nama-file]

Contohnya, kalau ingin menghapus file myfile.txt, ketikkan:

rm myfile.txt

Apabila ingin menghapus sebuah folder, gunakan opsi -r agar semua file dan subfolder di dalamnya ikut terhapus:

rm -r home/hostinger/myfolder

6. Perintah cat

Kita menggunakan perintah cat untuk menampilkan isi dari sebuah file. Berikut adalah syntax dasarnya:

cat [nama-file]

Perintah ini juga bisa digunakan untuk membuat file baru dengan menggabungkan beberapa file. Contohnya:

cat info.txt info2.txt > infogabungan.txt

Dengan menjalankan perintah di atas, isi dari info.txt dan info2.txt akan digabungkan lalu disimpan ke dalam file baru bernama infogabungan.txt.

7. Perintah pwd

pwd adalah perintah sederhana yang menampilkan path lengkap direktori kerja Anda saat ini. Setelah dijalankan, hasilnya akan terlihat seperti ini:

home/user/public_html

Perintah pwd bisa sangat berguna ketika Anda mengakses akun hosting website melalui SSH, karena server bersama biasanya tidak memberi tahu direktori aktif Anda saat ini.

8. Perintah cp

Perintah SSH ini digunakan untuk menyalin file maupun folder. Syntaxnya adalah:

cp [opsi] [sumber] [tujuan]
  • [sumber] adalah file atau folder yang ingin Anda salin.
  • [tujuan] adalah lokasi atau nama file hasil salinan.

Misalnya, Anda memiliki file myfile.txt di direktori kerja, dan ingin membuat salinannya. Syntaxnya akan seperti berikut:

cp myfile.txt myfile2.txt

Apabila Anda ingin menyalin file tersebut ke folder lain, jalankan perintah berikut:

cp /home/hostinger/myfile.txt /home/dll/

Perhatikan penulisan nama tujuan. Kalau Anda memberikan dua nama file, perintah cp akan menyalin isi file sumber ke dalam file tujuan. Dengan begitu, file tujuan akan ditimpa tanpa peringatan. Namun, kalau file tujuan belum ada, perintah ini akan membuat file baru.

Opsi tambahan bersifat opsional, tapi ada beberapa pilihan yang cukup berguna, misalnya:

  • -f → kalau Anda tidak memiliki izin tulis pada file tujuan, file tujuan akan dihapus dulu lalu dibuat ulang.
  • -u → menyalin file sumber hanya kalau file tersebut lebih baru daripada file tujuan.
  • -n → tidak akan menimpa file yang sudah ada.
  • -a → mengarsipkan file.

Kemudian untuk menyalin folder, Anda harus menggunakan opsi -R (recursive), yang berbeda dengan menyalin file. Opsi ini akan menyalin semua isi folder beserta subfoldernya.

cp -R /home/hostinger/myfolder /home/dll/

9. Perintah mv

Perintah ini mirip dengan cp. Bedanya, mv digunakan untuk memindahkan file atau folder, bukan menyalinnya. Berikut syntax perintah ini:

mv [sumber] [tujuan]

Sebagai contoh, kalau Anda ingin memindahkan file myfile.txt dari /home/hostinger/ftp ke /home/hostinger/myfolder/, perintah yang digunakan adalah:

mv /home/hostinger/ftp/myfile.txt /home/hostinger/myfolder/

Tidak seperti cp, Anda tidak perlu menambahkan opsi -R untuk memindahkan folder. Misalnya:

mv /home/hostinger/ftp/ /home/hostinger/myfolder/

Perintah ini akan secara otomatis memindahkan semua file dan subfolder di dalam ftp ke dalam myfolder.

10. Perintah grep

Perintah grep digunakan untuk mencari string atau teks tertentu di dalam sebuah file. Contohnya:

grep 'line' info.txt

Perintah di atas akan mencari kata “line” dalam file bernama info.txt. Selanjutnya, grep akan menampilkan seluruh baris yang mengandung teks yang sesuai.

Hasil perintah grep SSH

Perlu diingat bahwa perintah ini peka terhadap huruf besar/kecil. Kalau Anda ingin mengabaikan perbedaan huruf besar/kecil, gunakan opsi -i.

11. Perintah find

Perintah find pada SSH digunakan untuk mencari sebuah file atau beberapa file berdasarkan kriteria tertentu (nama, ukuran, jenis file, dan lainnya). Berikut adalah syntax dasarnya:

find [direktori-awal] [opsi] [istilah-pencarian]
  • [direktori-awal] adalah lokasi di mana pencarian akan dimulai. Ada tiga pilihan umum:
    • / (garis miring) → mencari file di seluruh sistem.
    • . (titik) → mencari file di direktori kerja saat ini.
    • ~ (tilde) → mencari file di direktori home.
  • [opsi] adalah argumen tambahan untuk mempersempit pencarian. Beberapa opsi populer termasuk:
    • -name → mencari file berdasarkan namanya.
    • -user → mencari file yang dimiliki oleh pengguna tertentu.
    • -size → mencari file berdasarkan ukurannya.
  • [istilah-pencarian] adalah kata kunci atau angka yang digunakan untuk menemukan file.

Berikut contohnya:

find . -name "index"

Perintah ini akan menampilkan semua file yang memiliki kata “index” dalam namanya. Karena kita menggunakan “.” (titik), pencarian hanya dilakukan di direktori kerja saat ini.

12. Perintah vi/nano

Vi dan Nano adalah dua editor teks populer yang bisa digunakan langsung dari command-line. Untuk membuka file dengan Vi atau Nano, cukup jalankan perintah:

vi [nama-file]

atau

nano [nama-file]

Kalau file yang Anda maksud belum ada, kedua editor teks ini akan otomatis membuat file baru dengan nama tersebut.

Namun, perlu dicatat bahwa beberapa distribusi Linux tidak menyediakan Nano secara default. Jangan khawatir, Anda bisa membaca panduan kami tentang cara menginstal dan menggunakan Nano.

13. Perintah history

Perintah ini digunakan untuk menampilkan daftar perintah terakhir yang sudah digunakan. Anda bisa menambahkan angka untuk membatasi jumlah hasil yang ditampilkan.

Berikut contohnya:

history 20

Perintah di atas akan menampilkan 20 perintah terakhir yang Anda jalankan.

14. Perintah clear

Fungsi perintah clear cukup sederhana: membersihkan layar terminal dengan menghapus semua teks yang sebelumnya ditampilkan.

15. Perintah tar

tar adalah perintah SSH yang digunakan untuk membuat atau mengekstrak file dengan format .tar.gz. Perintah ini sangat populer karena banyak software pihak ketiga yang tersedia dalam format .tar.gz.

Untuk mengarsipkan sebuah folder ke dalam format .tar.gz, gunakan perintah berikut:

tar -cvzf NamaArsip.tar.gz /path/ke/direktori

Untuk mengekstrak file .tar.gz, gunakan perintah ini:

tar -xvzf NamaFile.tar.gz

Perhatikan bahwa kedua perintah ini menggunakan kombinasi empat opsi berbeda: cvzf dan xvzf. Setiap huruf memiliki fungsi tertentu:

  • x → memerintahkan tar untuk mengekstrak file.
  • c → memerintahkan tar untuk membuat arsip.
  • v → singkatan dari verbose, yang akan menampilkan daftar file yang sedang diproses.
  • z → memerintahkan tar untuk membuka kompresi arsip.
  • f → menunjukkan bahwa Anda menentukan nama arsip.

📖 Saran bacaan

Untuk mempelajari penggunaan perintah ini lebih lanjut, simak tutorial kami tentang cara menggunakan tar command untuk mengarsipkan dan mengompres file di Linux.

16. Perintah wget

wget digunakan untuk mendownload file dari internet. Sebagai contoh, untuk mengambil file dari sebuah website dan menyimpannya di direktori saat ini, gunakan perintah:

wget http://fileurl/filename.ext

Kalau Anda ingin mendownload banyak file sekaligus, masukkan semua URL ke dalam sebuah file, lalu gunakan opsi -i.

Misalnya, kalau file tersebut bernama downloads.txt, perintahnya akan seperti berikut:

wget -i downloads.txt

17. Perintah du

Anda bisa menggunakan perintah du (Disk Usage) untuk melihat ukuran file maupun folder dalam direktori tertentu:

du [path-direktori]

Sayangnya, hasil ringkasannya akan menampilkan angka dalam bentuk blok disk, bukan dalam format byte, kilobyte, atau megabyte. Oleh karena itu, untuk menampilkannya dalam format yang lebih mudah dibaca, tambahkan opsi -h:

du -h /home

Hasilnya akan lebih jelas dan mudah dipahami:

Hasil perintah du

💡 Tips berguna

Kalau menggunakan VPS Hostinger, Anda bisa meminta bantuan Kodee AI Assistant untuk mengecek penggunaan disk server Anda. Akses Kodee melalui dashboard VPS, lalu tanyakan: “Berapa penggunaan disk server saya saat ini?”

Kesimpulan

Memahami perintah SSH bisa sangat berguna dalam mengelola server Linux maupun VPS. Dengan SSH, Anda bisa menavigasi sistem, mengelola file, hingga melakukan berbagai penyesuaian pada server secara lebih efisien.

Melalui artikel ini, Anda sudah mempelajari perintah dasar SSH untuk menjalankan berbagai tugas penting di server remote. Anda sekarang bisa membuat dan menghapus file, berpindah antar direktori, hingga memantau penggunaan resource.

Apabila masih memiliki pertanyaan seputar SSH atau pengelolaan server, jangan ragu untuk menyampaikannya lewat kolom komentar di bawah artikel ini, ya.

Author
Penulis

Faradilla Ayunindya

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, sudah berpengalaman selama 10 tahun sebagai linguist dan 5 tahun sebagai Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca mengatasi masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.